
"Bagus ya apalagi di kondisi sekarang, di mana terjadi krisis kepercayaan dan keadaan negara yang kropos. Juga bisa dijadikan cermin kehidupan gak bagi yang muda tapi juga yang tua," jelasnya.
Sementara itu, Dewi Motik menilai isi film tak sekedar menceritakan kehidupan santri di pesantren dengan belajar semata. Tetapi ada pula sisi manusiawinya.
"Bagian yang saya senang, bahwa anak pesantren masih doyan cewek. Itu manusiawi. Apalagi ada saat adegan santri akan berfoto dengan cewek incarannya namun tak sengaja terhalangi pamannya yang kyai," urainya lalu tertawa.
Di tempat yang sama, putri Gus Dur - Sinta, Inayah. Dia menilai, dalam film ini persahabatan yang terjalin begitu tulus sampai tak terhingga.
"Kita kenal di dunia selalu berusaha menjatuhkan. Tapi di sini gak. Saatnya muncul film seperti ini, dapat dijadikan motivasi untuk bisa dicapai sesuatu, ada juga nilai persahabatan. Jadi lebih tinggi valuenya daripada sekedar uang atau kekuasaan," paparnya.
Dalam nonton bersama tersebut selain mereka, sejumlah pendukung film NEGERI 5 MENARA hadir. Semisal Lulu Tobing, Ikang Fawzi dan lain-lain. (kpl/dis/aia)
No comments:
Post a Comment