PRIME NEWS :

Semerbak Coffee : "Ngopi Nikmat dan Gaya Ga Pake Mahal"

Thursday, December 22, 2011

Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari masyarakat Indonesia. Kebiasaan nongkrong di sebuah kafe kopi waralaba asing dan melihat peluang pasar penggemar kopi, tercetuslah ide untuk memulai bisnis minuman kopi. Dalam singkat, bisnis yang dimulai dari sebuah oulet kecil di kawasan Depok, berkembang pesat menjadi bisnis franchise minuman kopi blended--kopi yang diramu dengan berbagai cita rasa--dengan brand Semerbak Coffee.
Dari "Gerobak" Jadi "Semerbak"
Bisnis franchise Semerbak Coffee didirikan oleh Iwan Agustian dan Muadzin Jihad pada Juni 2009. Dengan modal awal hanya 3,6 juta rupiah, mereka membangun bisnis kopi blended siap saji ini dari bawah, mulai dari satu oulet dan satu karyawan. Setelah dua bulan berjalan, produk kopi blended yang mereka jual ternyata mendapat respon positif, sehingga mereka berdua mulai berpikir untuk menjadikan bisnisnya menjadi bisnis waralaba.
Iwan dan Muadzin tertarik memulai bisnis kopi blended, karena masyarakat Indonesia umumnya menggemari minuman kopi dan mereka melihat belum ada minuman kopi yang dijual dalam booth-both kecil, seperti minuman teh. Minuman kopi kebanyakan di tawarkan di kafe-kafe waralaba asing maupun lokal yang harganya rata-rata cukup mahal.
Berangkat dari keinginan menjual minuman kopi dengan harga terjangkau, unggul dalam kualitas dan cita rasa, Iwan dan Muadzin akhirnya mendirikan Semerbak Coffee. Pemilihan nama Semerbak Coffee juga tidak muncul begitu saja.
"Jujur, awalnya kami masih menggunakan ejaan 'buck' mengikuti nama sebuah kafe kopi waralaba asing. Mulanya mereka menggunakan nama 'Gerobak', sampai akhirnya menggunakan 'Semerbak' karena lebih Indonesia, tidak terkesan ikut-ikutan, dan mewakili karakter kopi yang harum semerbak baunya," jelas Muadzin yang dijumpai Eramuslim di kafe "Semerbak Coffee" di jalan Arif Rahman Hakim, Depok.
Sejak memulai bisnis dan mengembangkannya, Iwan dan Muadzin menyatakan tidak pernah membuat promosi khusus dan besar-besaran di media massa. Mereka hanya membuat situs di internet dan memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Strategi pemasaran berbasis dunia maya dan dari mulut ke mulut ini ternyata mampu membuat bisnis mereka maju pesat dan akhirnya justru diliput media massa. Keberhasilan itu tidak lepas dari kerja keras untuk mengembangkan berbagai varian rasa kopi blended yang mereka jual, pelayanan yang baik pada pelanggan maupun mitra usaha, dan yang penting adalah menjaga kualitas rasa produk yang saat ini sudah mencapai 20 varian rasa kopi blended siap saji.
"Semua varian kopi Semerbak Coffee kami olah sendiri. Bahan dasarnya adalah kopi hitam jenis robusta yang kami dapatkan dari para suplier kopi. Untuk mencari varian rasa kopi yang menurut kami sudah benar-benar pas, kadang ada yang butuh waktu sebulan sampai dua bulan dan membuat kami bekerja hingga larut malam," ujar Iwan yang mengaku belajar secara otodidak untuk menemukan varian rasa kopi untuk bisnisnya.
Namun kerja keras itu berbuah manis. Dalam waktu relatif singkat, hanya tiga tahun, Semerbak Coffee sudah menjadi perusahaan waralaba yang sukses, dan sekarang sudah ada 270 gerai Semerbak Coffee di seluruh Indonesia.
Investasi Ringan Tapi Menguntungkan
Salah satu kunci keberhasilan Semerbak Coffee untuk menjaring mitra-mitra bisnisnya adalah peluang bisnis dengan investasi ringan tapi potensi mendapatkan keuntungan yang besar.
Buat mereka yang ingin menjadi mitra bisnis waralaba Semerbak Coffee hanya butuh investasi sebesar 9, 5 juta rupiah, tanpa dikenai biaya franchise dan loyalti. Dengan biaya investasi sebesar itu, seorang mitra sudah mendapatkan satu unit counter dan perlengkapannya, bahan baku kopi, media promosi dan seragam untuk dua karyawan, serta prosedur pembuatan (SOP).
"Waralaba yang kami tawarkan waralaba yang mudah dan murah. Para mitra berhak atas keuntungan dan pengelolaan secara penuh, kami hanya memberikan pendampingan dan menyediakan bahan baku kopi blended-nya saja," kata Iwan.
Iwan dan Muadzin bukan tanpa alasan membangun konsep bisnis waralaba yang murah dan menguntungkan. Di balik itu konsep itu, dua pengusaha muda ini punya misi mulia untuk mengajak banyak orang untuk tidak takut berwirausaha dan menularkan jiwa enterpreneurship.
Sukses mengembangkan waralaba Semerbak Coffee yang bermotto "Ngopi nikmat dan gaya ga pake mahal" tidak membuat Iwan dan Muadzin berhenti berinovasi dan mengembangkan sayap bisnisnya. Mereka sekarang sedang mencoba menembus pasar internasional dengan membuat produk kopi hitam Semerbak Coffee "Premium". Produk ini sudah menembus pasar Malaysia dan Hongkong.
Untuk lebih menjamin kenyamanan para penggemar kopi, Semerbak Coffee juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Dalam satu bulan, Semerbak Coffee harus memasok 21 ribu sachet kopi blended per bulan untuk para mitra usahanya, yang menghabiskan sekira 2-3 ton kopi hitam.
"Alhamdulillah, kesuksesan kami capai sekarang adalah berkah dari Allah Swt," kata Iwan dan Muadzin, yang selalu menanamkan kejujuran, kebersamaan dan keterbukaan sebagai iklim kerja bagi 15 karyawannya yang ia rekrut dari kalangan anak-anak putus sekolah.
Untuk informasi lebih lengkap tentang waralaba Semerbak Coffee, Anda bisa mengunjungi situs www.semerbakcoffee.com. (ln/wn)
Share this Article on :

No comments:

Post a Comment

 

Website PRIME OFFICIAL 62010 | Design by Taufiq Arly | Published by Prime Group | Powered by Gontor.ac.id.